Skip to main content

UPSIDE DOWN Film Review


         
Directed by
Juan Diego Solanas
Produced by
Claude Léger, Dimitri Rassam, Aton Soumache, Jonathan Vanger
Alexis Vonarb
Written by
Juan Diego Solanas
Starring
Jim Sturgess
Kirsten Dunst
Music by
Benoît Charest
Cinematography
Pierre Gill
Editing by
Dominique Fortin
Paul Jutras
Distributed by
Warner Bros.
Lionsgate
Samuel Goldwyn Films
Millennium Entertainment
Release date(s)
  • 22 August 2012 (Kazakhstan)
  • 15 March 2013 (US)
  • 17 April 2013 (France)
Running time
107 minutes
Country
France
Canada
Language
English
Budget
$50 million



Upside Down adalah sebuah film science fiction romantis yang ditulis dan disutradarai oleh Juan Diego Solanas. Film ini dibintangi dua pemeran utama yakni aktor Jim Sturgess yang memerankan Adam dan Kirsten Dunst yang memerankan Eden. 

Film ini menceritakan dua dunia yang terpisah, dunia atas dan dunia bawah. Dunia atas (Up) kaya raya dan makmur, sedangkan dunia bawah (Down) miskin. Up membeli minyak dengan harga murah dari Down dan menjual listrik kembali ke Down dengan harga lebih tinggi. Pergi ke Up atau memiliki kontak dengan siapa pun dari Up dilarang keras dan dapat dihukum dengan penahanan atau hukuman mati. Satu-satunya koneksi yang menghubungkan dua dunia adalah melalui perusahaan "Transworld", sebuah perusahaan yang berkuasa dari dunia atas yang memiliki bangunan megah.

TransWorld Company

Adam tinggal di sebuah panti asuhan di Down setelah kehilangan orang tuanya dalam sebuah ledakan kilang minyak. Hanya bibinya-lah satu-satunya keluarga yang ia miliki yang selalu ia kunjungi setiap minggu. Bibinya memiliki resep rahasia untuk membuat pancake terbang menggunakan serbuk sari dari lebah merah muda yang mengumpulkan serbuk sari dari kedua dunia. Resep itu telah melewati beberapa generasi dan akan diwariskan kepada Adam. Suatu saat resep rahasia itu akan berguna bagi Adam.

Saat Adam masih anak-anak, dia memanjat sebuah gunung yang menjulang hingga mendekati Up. Di sana dia bertemu Eden, seorang gadis dari Up. Beberapa tahun kemudian saat Adam dan Eden beranjak remaja, mereka jatuh cinta dan menjalin hubungan asmara. Mereka bertemu di gunung tempat mereka pertama kali bertemu. Adam menggunakan tali untuk menarik Eden arah Down, kemudian mereka menuju ke hutan untuk berjalan-jalan. Tak disangka pasukan keamanan menemukan mereka, karena panik Adam lalu melepaskan tali agar Eden kembali ke dunianya, Adam tertembak oleh pasukan keamanan. Tak berdaya, ia hanya bisa melihat Eden terjatuh lalu terbaring tak bergerak di tanah lalu darah mengucur dari kepalanya. Ketika ia kembali ke rumah, bibinya ditangkap dan rumahnya hancur.
 
Sejak saat itu dia tidak pernah bertemu lagi dengan Eden. Cerita film selanjutnya menggambarkan usaha Adam yang gigih untuk menemukan Eden karena ia masih mencintai Eden. Efek visual yang mengagumkan dari film ini juga membuat dua dunia dengan dua gravitasi berbeda itu terasa nyata dan menarik imajinasi kita untuk ikut membayangkan berada di dalamnya. Cerita yang berjalan dengan tempo yang pas dan dengan alur cerita yang tak rumit, membuat film ini semakin menarik untuk ditonton. Beberapa adegan dalam film ini memacu jantung kita berdetak lebih cepat tetapi perjuangan cinta Adam membuat film ini bisa menjadi film science-finction paling romantis yang pernah ada.
 
Penilaian pribadi dari penulis untuk UPSIDE DOWN: 3,8 dari 5,0



Comments

  1. kayaknya seru nih filmnya.. jadi pingin nonton.. cari ah dvdnya.... btw, banyak adegan kissingnya gak? soalnya mau nonton ama anakku di rumah.. amankah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banyak mbak sudah mampir dan kasih komen ^^
      Filmnya emang seru kok! Romantis dan keren!
      Euh...klo adegan kissingnya kayaknya 2 kali deh... Tapi ga banyak kok... :D
      Pas ada tanda-tanda mau adegan kissing, anaknya jangan sampe liat... hehehe :D

      Delete
  2. saya kemarin liat film ini via DVD ketiduran. membosankan. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sastra Perancis UNPAD

Aku sekarang kuliah di jurusan sastra Perancis UNPAD.Mungkin kebanyakan orang berpikir sastra itu mudah...Tapi kenyataannya tidak. Ilmu dari segala ilmu adalah filsafat, setelah itu dibawahnya adalah logika, dan dibawahnya adalah sastra, setelah itu lalu cabang-cabang ilmu lainnya.Untuk mendapatkan gelar doktor di jurusan sastra sangatlah sulit, tidak semudah jurusan kedokteran, psikologi, ekonomi atau ilmu2 lainnya. Sastra tidak sekedar mempelajari bahasa, tapi lebih dari itu. Ketika aku ingin memilih jurusan untuk SPMB, aku putuskan memilih sastra Perancis UNPAD di pilihan kedua karena aku sangat ingin bisa berbahasa Perancis, bahasa yang sangat romantis dan elegan menurutku. Tapi Om ku berkata, "les aja bahasa Perancis kalo mau bisa bahasanya." tapi aku juga ingin mempelajari kebudayaan dan sejarah Perancis, sebuah negara yang punya pengaruh besar di Eropa dan dunia. Dan yang ibukotanya menjadi pusat mode dunia dan mempunyai ikon yang populer, menara Eiffel. Seka...

Ngehina Sastra? Vous etes abrutis!

Waktu SMA, aku IPA. Tapi waktu SPMB aku ngambil IPS, aku pengen banget kul di jurusan Hubungan Internasional soalnya aku suka banget politik luar negeri. Aku bingung pilihan keduanya apa. Aku liat semua jurusan n aku tertarik ma sastra Perancis. Aku pengen banget bisa bahasa Perancis. Bahasanya romantis, enak didenger, dipake di banyak negara n nasionalisme mereka juga gede banget! Mereka ga mau pake bahasa Inggris. Orang tua aku sih setuju-setuju aja, yang penting aku suka n semangat jalaninnya. Mereka emang orang tua yang demokratis! J'aime ma parents! jadi aku pilih HI n Sastra Perancis UNPAD. Ternyata aku keterima di sastra Perancis Unpad. Mungkin banyak yang masih menganggap sastra sebelah mata. Paman aku bilang "klo mo bisa bahasa Perancis, les aja di CCF." Tapi kan sastra Perancis tuh ga cuma belajar bahasanya aja. Tapi semua aspek Perancis! Dan di UNPAD, semuanya sastra, ga da jurusan bahasa. Klo mau bahasa doang, kul di UPI aja. Kata temen aku juga waktu mereka d...

Mengapa Sastra Prancis ?

Tak terasa sudah tujuh tahun yang lalu sejak saya menulis artikel blog “ Ngehina Sastra? Vous etes abrutis! ” pada tahun 2009. Tujuh tahun bro! Tentu saja bukan waktu yang sebentar. Tujuh tahun adalah batas studi kamu sebelum di-drop out dari Sastra Prancis! Haha, sorry. Banyak banget temen-temen anak SasPer dari berbagai universitas dan angkatan yang memberikan komentar di artikel tersebut, banyak yang bertanya mengenai jurusannya, prospek kerja setelah lulus, dan lain-lain. Di artikel ini saya ingin kembali berbagi mengenai jurusan yang bisa membuat saya sekarang bisa sampai ke Prancis, negeri impian semua anak SasPer.  Mengapa Sastra Prancis?  Ketika kita memilih sebuah jurusan studi, tentu saja kita punya alasan masing-masing mengapa memilih jurusan itu. Saya pribadi, saya tidak mempunyai uang untuk masuk Perguruan Tinggi Swasta sehingga saya HARUS masuk PTN, dan salah satu caranya adalah dengan masuk melalui SMPTN (SMBPTN sekarang). Saat itu di SMA saya dari...