Skip to main content

Botol Pipa Ajaib dari Belanda untuk Dunia


     Air adalah sumber utama kehidupan di bumi ini. Tapi, tahukah kamu bahwa setengah penduduk bumi menghabiskan 70 liter air yang dapat diminum hanya untuk menyiram toilet mereka dan ada banyak orang di belahan bumi lain yang mati kehausan? Gerardo Vallen dan Lorenzo de Rita berpikir bagaimana cara agar air dapat didistribusikan dengan lebih adil di dunia ini, sedangkan Belanda sendiri adalah negara yang “kebanyakan” air dan terus berjuang dari ancaman air.
     

     Mereka berdua berpikir bahwa kita membutuhkan pipa untuk mendistribusikan air. Berkat kreativitas mereka, maka terciptalah ide untuk membuat botol air minum berbentuk potongan pipa. Lalu didirikanlah sebuah organisasi non profit yang bernama Join the pipe pada tahun 2009. Organisasi ini merupakan komunitas peminum air keran pertama di dunia. Bekerjasama dengan sebuah agen desain, Dwars Ontwerp, mereka menciptakan botol air minum dan carafe yang sangat tahan lama, unik, menarik dan bebas Bisphenol A (senyawa berbahaya dalam plastik). Botol ini juga memenangkan Dutch Design Awards 2010 untuk kategori Sustainable Design Award. Dengan botol pipa yang “ajaib” ini, diharapkan orang-orang mengisi-ulang air minum mereka dan tidak membeli air minum dalam kemasan botol plastik.

 
     Plastik menjadi masalah serius bagi lingkungan. Menurut Napcor USA, hanya 27% botol plastik yang didaur ulang. Amerika Serikat adalah negara pengonsumsi air kemasan terbesar di dunia. Hal ini menyebabkan 29 miliar botol plastik dibuang per tahunnya dan untuk membuat semua botol plastik itu diperlukan 17 juta barel minyak mentah, jumlah minyak yang cukup untuk mengisi satu juta mobil selama 12 bulan! Menurut data PBB tahun 2006, dalam setiap satu mil persegi lautan terdapat 46.000 plastik mengambang. Sepuluh persen dari plastik yang dihasilkan setiap tahun di seluruh dunia dibuang ke laut dan 70%-nya mengendap ke dasar laut. Selain itu, energi yang digunakan untuk mendaur ulang satu botol plastik cukup untuk menyalakan sebuah bola lampu 60-watt selama enam jam.

 
     Komunitas Join the pipe ingin agar masyarakat dunia mulai membiasakan meminum air keran, tidak membeli air dalam botol plastik dan mereka ingin membantu menyediakan air bagi orang-orang yang tidak mempunyai akses untuk air minum di seluruh dunia. Hasil penjualan botol pipa ini didonasikan untuk membiayai pemasangan pompa, sumur dan proyek air lainnya di negara-negara Afrika dan Asia. Pada awalnya mereka hanya menjual botol pipa ini ke anggota komunitas, kini sudah ada lebih dari 3.500 orang, 67 perusahaan nasional dan multinasional, belasan universitas, bandara, 35 kota (termasuk Utrecht) dan banyak pihak lainnya yang bergabung untuk membantu menyediakan puluhan stasiun keran air minum gratis.


     Komunitas dari Belanda ini membuktikan bahwa kreativitas sangat diperlukan untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan. Dengan kreativitas, mereka menciptakan botol pipa ajaib yang tidak hanya berguna bagi pemiliknya tetapi juga menolong banyak orang dan di waktu yang bersamaan dapat menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan akibat botol plastik. Sebanyak 10.000 orang yang sebelumnya sangat sulit mendapatkan air telah mendapatkan bantuan dari proyek ini. Botol air minum berbentuk pipa yang merupakan simbol perjuangan komunitas ini telah terjual di berbagai negara di dunia. Sebuah cara yang sangat kreatif untuk berbagi kepada sesama dan untuk menyelamatkan lingkungan! It's Dutch creativity!

 
References:
http://www.dutchdesignawards.nl/en/hall_of_fame/winners_2010/
http://jointhepipe.org/
http://www.dwarsontwerp.nl/
http://jointhepipe.blogspot.com/
http://kids.nationalgeographic.com/kids/stories/spacescience/water-bottle-pollution/
http://www.reuseit.com/learn-more/top-facts/plastic-bottle-facts
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=N-3bwABjFUs
http://www.academyofclimateinnovation.org/spark/spark-2/

Comments

Popular posts from this blog

15 Maret 2012, Saya Sidang Skripsi dan Menjadi Sarjana!

Seminggu sebelumnya... Saya, Mela, Bunga, Sheira dan Nene (Elia) sedang jalan kaki di gerbang UNPAD hendak keluar dari kampus. Tiba-tiba Sheira teriak : « Ayy, nih telepon dari Icha ! ». Lalu saya ambil handphone Sheira dan mendengarkan suatu kabar yang sangat mengangetkan bagi saya : « Rick, jadwal sidang kita dimajuin ! Jadi tanggal 15 ! », kata Icha. Perasaan saya bercampur aduk, sangat kaget sekaligus senang ! Ketika saya lihat handphone saya, ternyata ada miss called dari Icha. Saya kaget karena dua hari sebelumnya saya pasang status di Facebook « Ya Allah, semoga Kau memberikan kado terindah untuk ulang tahun saya di tahun ini. » Saya tersadar, mungkin itulah jawaban dari Tuhan. Seharusnya saya dan Icha sidang tanggal 28 Maret tetapi dimajukan 2 minggu jadi tanggal 15. Saya lalu menyelesaikan dengan cepat semua bagian skripsi yang belum selesai seperti daftar isi, sinopsis, belum lagi ditambah revisian dari pembimbing kedua. Pada hari Jumat tanggal 9 Maret saya menyebar

Belajar dari Kesuksesan Pocari Sweat!

Siapa sih yang ga kenal Pocari Sweat ? Ya, minuman isotonik itu sekarang udah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Minuman ini adalah pelopor minuman isotonik di negara asalnya Jepang dan di Indonesia. Tau ga sih kalo ternyata Pocari Sweat itu waktu awal produksinya mengalami kegagalan dan penolakan oleh masyarakat? Gimana sih asal mula diproduksinya minuman ini? Penasaran kan? Coba deh liat video di bawah ini. Dengan alur cerita yang sederhana tapi menarik, pasti kalian bisa ngerti asal mula minuman ini tercipta sampe keberhasilannya sekarang. Kita juga bakal dapet banyak pengetahuan dari video ini.    Gimana? Dah ditonton kan videonya? Inspiratif banget ya videonya! Ga nyangka juga kan ternyata Pocari Sweat muncul dari ide "cairan infus yang bisa diminum" untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui keringat ketika kita beraktivitas dan ternyata Pocari Sweat mendapatkan kesuksesan dengan cara yang ga gampang.   Hikmah yang bisa saya petik dari video itu a

Sastra Perancis UNPAD

Aku sekarang kuliah di jurusan sastra Perancis UNPAD.Mungkin kebanyakan orang berpikir sastra itu mudah...Tapi kenyataannya tidak. Ilmu dari segala ilmu adalah filsafat, setelah itu dibawahnya adalah logika, dan dibawahnya adalah sastra, setelah itu lalu cabang-cabang ilmu lainnya.Untuk mendapatkan gelar doktor di jurusan sastra sangatlah sulit, tidak semudah jurusan kedokteran, psikologi, ekonomi atau ilmu2 lainnya. Sastra tidak sekedar mempelajari bahasa, tapi lebih dari itu. Ketika aku ingin memilih jurusan untuk SPMB, aku putuskan memilih sastra Perancis UNPAD di pilihan kedua karena aku sangat ingin bisa berbahasa Perancis, bahasa yang sangat romantis dan elegan menurutku. Tapi Om ku berkata, "les aja bahasa Perancis kalo mau bisa bahasanya." tapi aku juga ingin mempelajari kebudayaan dan sejarah Perancis, sebuah negara yang punya pengaruh besar di Eropa dan dunia. Dan yang ibukotanya menjadi pusat mode dunia dan mempunyai ikon yang populer, menara Eiffel. Seka