Agama
ada di dunia ini berfungsi sebagai pedoman dalam menjalani hidup
kita, mengatur
tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan antar sesama manusia, dan
dapat juga memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari
suatu agama. Tapi kini agama mengalami pergeseran dalam kehidupan
manusia di berbagai belahan bumi, terutama di Eropa dan Amerika.
Meskipun mereka memiliki agama dikarenakan keturunan dari orang
tuanya, tetapi banyak orang yang tidak benar-benar mengamalkan ajaran
agamanya. Bahkan mereka cenderung tidak mempercayai isi ajaran
agamanya atau bahkan Tuhannya.
Menurut
berita yang dilansir situs VOA Indonesia
yang berjudul “Makin
Banyak Kaum Muda AS Tolak Ajaran Agama Tradisional” tertanggal 16
Mei 2012, dilakukan sebuah jajak
pendapat mengenai masalah agama oleh Berkley
Center for Religion, Peace & World Affairs
pada Universitas Georgetown. Hasilnya diketahui bahwa banyak pemuda
meninggalkan agama yang mereka anut sejak kecil dan pada umumnya
mereka memilih untuk tidak menganut agama tertentu. Sekitar
seperempatnya malah tidak memeluk agama apapun.
Hasil tersebut cukup mengejutkan dan dapat menggambarkan fenomena
agama yang terjadi dalam masyarakat muda di Amerika Serikat. Selain
itu hanya
23 persen responden dalam jajak pendapat tersebut yang menyatakan
percaya bahwa Alkitab adalah firman Tuhan dan harus dipahami secara
harfiah.
Saya
memilik beberapa teman di Eropa, seperti di Perancis, Belanda dan
Italia. Ketika kami membahas masalah agama, mereka mengakui bahwa
mereka beragama Katolik karena kedua orang tua dan keluarga besarnya
juga Katolik tetapi sebenarnya mereka tidak terlalu meyakini ajaran
agamanya. Bahkan teman yang di Belanda dan Perancis tidak terlalu
yakin bahwa Tuhan itu ada. Mereka percaya ada sesuatu “kekuatan”
di alam semesta ini tetapi mereka tidak menemukan kepercayaannya pada
agama. Mereka berpikir bahwa kitab suci bisa saja hanya buatan
manusia yang isinya direkayasa. Saya senang bisa bertukar pendapat
seperti itu dan menemui pandangan yang berbeda. Sebuah keyakinan atau
agama memang tidak dapat dipaksakan kepada seseorang. Kita pun tidak
dapat menyalahkan pendapat mereka itu karena semua orang bebas
berpikir, berpendapat, dan menentukan jalan hidupnya sendiri.
Bagi
kalangan pemuka agama, hal itu bisa menjadi suatu hal yang
mengkhawatirkan. Mungkin seharusnya sekarang agama-agama di dunia
mulai memikirkan cara-cara pendekatan yang lebih nyaman dan mudah
diterima bagi banyak orang karena agama-agama tradisional mulai tidak
mendapatkan tempatnya di hati anak muda. Dalam berita VOA di atas
juga diinformasikan bahwa kampus-kampus
perguruan tinggi pada umumnya merupakan tempat yang paling tidak
ramah terhadap agama di Amerika Serikat, karena banyak orang menjauh
dari agama ketika masih muda, sekitar umur 18-24 tahun. Para peneliti
di sana juga menemukan bahwa kurang dari 50 persen para pemuda itu
yang punya akun Facebook menyebut agama pada halaman profil mereka.
Banyak
faktor bisa menjadi penyebabnya, misalnya karena pengaruh budaya,
perkembangan ilmu pengetahuan atau juga faktor pemikiran mereka yang
sangat rasional. Sedangkan agama sendiri meskipun rasional tetapi
dibutuhkan kepekaan dan keyakinan yang lebih untuk bisa
mempercayainya.
Agama-agama di Dunia (sumber: wikipedia) |
Hal
itu bukan tidak mungkin dapat juga terjadi di Indonesia, negara
dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Jika kita lihat fenomena
akhir-akhir ini di mana terdapat sebuah ormas yang mengatasnamakan
Islam tetapi sering melakukan kekerasan dalam aksinya dan sering
mengeluarkan ancaman. Meskipun demikian, aparat polisi dan pemerintah
tidak berani untuk menindak mereka secara tegas. Menurut saya hal itu
memperburuk citra Islam sendiri dan Indonesia pada umumnya. Setelah
heboh dengan masalah Lady Gaga, teman-teman saya di Eropa langsung
menanyakan hal tersebut dan mereka heran mengapa ancaman dan
kekerasan bisa dihalalkan di Indonesia? Saya hanya dapat menjelaskan
semampu saya dan sebaik mungkin agar citra Indonesia tidak semakin
buruk. Saya sebagai orang Islam pun sangat malu dengan hal tersebut.
Bagaimana
orang dapat simpatik terhadap agama jika dakwahnya dilakukan dengan
ancaman dan kekerasan? Bukankah agama mengajarkan kebaikan dan
kedamaian? Bagaimana dunia ini dapat damai dan tentram jika kekerasan
atas nama agama selalu dibiarkan? Kembali ke teman saya yang di
Italia, dia bertanya apakah umat Buddha di Indonesia banyak? Saya
menjawabnya lalu dia mengungkapkan bahwa dia tertarik dengan agama
Budha karena agama itu menurutnya mengajarkan kedamaian. Kebanyakan
orang tentunya menginginkan kedamaian dan ketentraman dalam hidupnya.
Oleh karena itu sangat menyedihkan jika ada kekerasan yang
mengatasnamakan agama dan jika terus dibiarkan bukan tidak mungkin
orang-orang di Indonesia akan seperti kaum muda di Amerika Serikat
yang menolak ajaran agama tradisional.
Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace
(IMAGINE - John Lennon)
Agama
apapun itu seharusnya menjadi pedoman hidup yang menentramkan dan
menebarkan perdamaian di muka bumi ini serta mengamalkan setiap
ajarannya dengan cara yang baik dan mengikuti perkembangan jaman
sehingga tidak akan ditinggalkan oleh para pemeluknya. Robert Jones,
kepala Public Religion Research Institute, yang ikut dalam jajak
pendapat itu mengemukakan bahwa para pemuda menolak agama yang
tradisional dan lebih menyukai kehidupan spiritual yang tidak terlalu
mengikat. Selain itu ada fakta yang unik yang ditemukan para
peneliti. Teryata kurang dari 50 persen dari para pemuda itu yang
punya akun Facebook menyebut agama pada halaman profil mereka. Semua
berbagai fakta di atas hendaknya menjadi renungan bagi para pemimpin
spiritual, pemuka agama, dan berbagai kelompok agama di dunia.
"Agama apapun itu seharusnya menjadi pedoman hidup yang menentramkan dan menebarkan perdamaian di muka bumi ini serta mengamalkan setiap ajarannya dengan cara yang baik"
ReplyDeleteMami setuju banget sama yang papi bilang ini.
Btw soal lagunya John Lennon yang Imagine, walopun lagunya agak freak dan ekstrim, mami setuju loh.. Walopun itu lagunya seolah-olah sedang menggambarkan ajaran iluminati, tapi setidaknya lagu itu berbicara tentang kedamaian. kalau kedamaian bisa ada dengan menyingkirkan segala perbedaan, maka mari kita singkirkan perbedaan tsb (walopun tentu aja ad ajalan lain untuk menciptakan perdamaian). tapi kan yang jadi sumber perpecahan dan perang adalah perbedaan itu. kalo manusia ga sanggup mencintai perbedaan dan menganggap perbedaan itu indah, maka lebih baik singkirkan aja perbedaan tsb.
hehehe makasih banyak Mami Cantik :)
ReplyDeleteoh iya ya? Lagunya John Lennon itu agak ekstrim? Papi ga tau sama sekali loh! Apalagi yang menggambarkan iluminati... hahaha. Papi cuma mikirnya ya lagu ini mempunyai pesan perdamaian. Iya ya...kenapa sih perbedaan ga dianggap indah aja. Lagian kalo sama semua kan ga seru juga... Dengan perbedaan kita bisa belajar banyak hal.
Mantao deh bang, perbanyak lagi buat web web kayak gini bang, agama itu sangat penting dlm hidup,
ReplyDeleteMakasih banyak Agung buat komentarnya :)
Delete