Pemerintah Indonesia memperkirakan cadangan
minyak akan habis dalam 10 tahun lagi. Sebuah berita yang sangat menyedihkan
bagi generasi mendatang, generasi yang hanya akan menerima dampak negatif dari
seluruh eksploitasi energi yang dilakukan oleh generasi sekarang dan generasi
terdahulu. Apakah kita hanya akan mewariskan mereka pemanasan global akibat
alam yang kita rusak dan emisi yang kita hasilkan sekarang serta
mewariskan isi perut bumi yang telah kosong karena ekploitasi habis-habisan
yang telah kita lakukan? Tidak, kita
harus mewariskan sebuah energi alternatif yang membuat mereka dapat bertahan
hidup untuk puluhan tahun hingga ratusan tahun mendatang.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beruntung
karena Tuhan telah menganugerahi kita kepulauan terbesar di dunia yang tak
hanya cantik, tapi juga kaya akan isi perut bumi yang berharga seperti minyak
bumi, gas, batu bara, emas, timah, dan masih banyak lainnya. Jika kita berpikir
lebih jauh lagi, negara ini sebenarnya kaya juga akan energi alternatif yang
belum dimanfaatkan secara optimal. Selama ini kita menggunakan emas hitam, gas,
atau batu bara sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi listrik dan bahan
bakar kendaraan, tapi bagaimana jika ketiga Sumber Daya Alam itu habis ? Energi panas matahari, energi panas bumi atau bahkan limbah bisa jadi
solusinya !
Negara kita terletak di khatulistiwa dan
mendapatkan panas matahari sepanjang tahun sehingga energi panas matahari
sangat berpotensi untuk dapat menghasilkan energi listrik. Sekarang Eropa saja
yang tak punya sinar matahari sepanjang tahun mencari panas matahari sampai ke
gurun Sahara di Afrika Utara. Beberapa negara dari Benua Biru bekerjasama dan berencana
untuk membangun instalasi panel surya di gurun pasir terluas di Afrika itu
untuk menghasilkan energi listrik dan diproyeksikan dapat menggantikan energi
nuklir yang mereka gunakan sekarang. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) juga
dikenal ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi.
Panel Surya |
Energi potensial kedua adalah panas bumi atau geothermal. Indonesia
terletak di zona gunung berapi atau sering disebut ring of fire zone karena
itu dari pulau Sumatera hingga ke Kepulauan Maluku terdapat banyak gunung
berapi. Hal itu membuat kita dianugerahi potensi energi panas bumi terbesar di
dunia, 40% dari energi panas bumi dunia ada di negara kita. Sayangnya energi
ini belum dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangkit listrik.
Potensi Panas Bumi Indonesia tersebar di 253 lokasi dengan total potensi sebesar 27 ribu MW |
Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) juga ramah
lingkungan karena hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca,
selain itu tidak menimbulkan polusi suara. Pembangkit listik tenaga geothermal dapat
menghasilkan listrik sekitar 90%, lebih efisien jika dibandingkan dengan pembangkit
listrik berbahan bakar fosil yang hanya 65-75%. Beberapa fakta di atas sudah
cukup membuktikan bahwa panas bumi akan sangat menguntungkan untuk dimanfaatkan
apalagi ketika minyak dan gas sudah habis. Agar pembangunan PLTP berjalan
lancar, pemerintah harus mengajak partisipasi masyarakat sekitar tempat PLTP
dibangun serta mereka harus merasakan manfaatnya.
PLTP Wayang Windu di Kabupaten Bandung |
Untuk membangun PLTP, kita harus menggali hingga kedalaman 1,5 KM
atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi itu. Teknologi penggaliannya pun sama
seperti penggalian sumur minyak bumi sehingga PT Pertamina dapat membantu
pembuatan PLTP ini karena PT Pertamina mempunyai banyak geologis handal dan Pertamina
sudah berpengalaman di bidang penggalian perut bumi. Contoh PLTP yang sudah
dibangun adalah di Kabupaten Bandung. Wilayah ini memiliki potensi panas bumi
sebesar 2.681 megawatt (mW) tetapi baru 26% yang sudah dimanfaatkan. Meskipun
demikian, energi geothermal dari Kabupaten Bandung ini sudah mampu menyuplai
kebutuhan energi listrik Jawa-Madura-Bali. Bayangkan jika semua potensi panas
bumi yang Indonesia miliki dimanfaatkan sebaik-baiknya, negeri ini tidak akan lagi
mengalami krisis energi.
Energi alternatif lainnya yang bisa dimanfaatkan ketika minyak dan
gas habis adalah biofuel. Biofuel adalah bahan bakar yang berupa cair, padat, atau
gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik berupa tanaman atau limbah industri
dan rumah tangga. Semakin padatnya penduduk dunia dari tahun ke tahun membuat
limbah yang dihasilkan pun semakin banyak. Jika kita memanfaatkan limbah ini untuk
menghasilkan biofuel, kita tidak hanya akan mendapatkan sumber energi tetapi kita
dapat juga melestarikan bumi yang sudah semakin rusak ini. Limbah yang kita
hasilkan tidak terbuang percuma dan menjadi bencana bagi bumi namun menjadi
manfaat jika dikelola dengan baik.
Salah satu contoh produk dari biofuel adalah
biogas. Gas ini diperoleh melalui proses anaerobik digestion dari berbagai
macam limbah organik seperti sampah dapur, sampah restoran, sampah pertanian,
kotoran manusia, dan kotoran hewan. Kotoran manusia sekarang terbuang percuma
dan bahkan sampah dan kotoran hewan menghasilkan gas metana yang merusak
lapisan ozon. Jika limbah-limbah tersebut kita kumpulkan, kita proses dan kita ubah
menjadi biogas, maka biogas itu bisa kita gunakan sebagai bahan bakar kendaraan.
Proses Biogas |
Dengan proses yang baik, biogas ini 97% mirip dengan gas alam. Biogas pun tidak menghasilkan efek rumah kaca
seperti energi yang dihasilkan dari fosil, Di
kota Linkoping, Swedia, sekitar 1000 kendaraan seperti bus, taksi dan kendaraan
pribadi menggunakan biogas sebagai bahan bakar. Ketika suatu saat gas alam
habis, Indonesia seharusnya tidak perlu khawatir jika pemerintah mulai sekarang
serius mengembangkan dan mendukung teknologi biofuel/biogas ini karena negara
kita juga merupakan penghasil limbah yang luar biasa besar.
Panas matahari dan
geothermal adalah sumber energi yang masih kita sia-siakan sekarang ini padahal
kedua energi itu dapat menjadi energi alternatif di masa depan karena mau atau
tidak mau energi fosil pasti akan habis. Di saat yang sama kita pun terus
menghasilkan limbah yang mengotori dan merusak bumi yang sudah tua ini. Dengan
pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biofuel maka kita bisa mendapatkan energi
alternatif sekaligus melestarikan alam. Sudah seharusnya kita mulai memanfaatkan
ketiga sumber energi itu secara optimal agar kelak anak-cucu kita dapat hidup
dengan tenang dan lebih baik berkat lingkungan yang lebih hijau dan pasokan energi yang
cukup meskipun energi fosil telah habis kita gunakan di masa kini.
Referensi dan Gambar:
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/geothermal/
http://www.wwf.or.id/?25540/WWF-Indonesia-Saatnya-panas-bumi-menjadi-prioritas-pengembangan-energi-nasional-yang-berkelanjutan
http://www.wwf.or.id/?25540/WWF-Indonesia-Saatnya-panas-bumi-menjadi-prioritas-pengembangan-energi-nasional-yang-berkelanjutan
Sebenarnya kalau mau dibilang tidak menimbulkan polusi suara itu tidak bener juga mas. Karena bagaimanapun juga aliran udara itu selalu menimbulkan getaran, terlebih kalau mengalami turbulensi dalam pipa. Belum lagi nanti putaran turbinnya itu sangat keras sekali. Salah satu turbin yang tenaganya dari geotermal itu pada jarak 10m dari turbin saja tingkat kebisingannya bisa sampai 120dB lho.
ReplyDeleteMakasih mas buat komennya :)
ReplyDeleteOh begitu ya... Itu saya dapetin dari sumber yang saya baca sih... Tapi apakah ada teknologi yang bisa meredam kebisingan itu? Harusnya sih ada, soalnya kan kebanyakan sumber gheotermal tuh ada di deket masyarakat juga. Nanti mereka merasa terganggu dan ga mau dibangun PLTP lagi. Tapi harusnya masalah kebisingan bisa diatasi ma pengelola PLTP, apalagi kalau mau geothermal dioptimalkan pemanfaatannya di Indonesia. Mungkin perusahaan sekelas PT Pertamina punya solusinya :)
Sebenarnya justru sumber geotermal itu biasanya jauh dari pemukiman mas. Karena sumber panas magmatik biasanya diperoleh di gunung api yang dormant menuju mati atau post volcano. Coba dilihat yang di gambar PLTP Wayang Windu itu kan jauh dari pemukiman. CMIW
ReplyDeleteTapi hal sebaliknya justru terjadi di PLTP Kamojang Garut, "...sebelum adanya PLTP itu masyarakat yang bermukim di sana itu sedikit, tetapi kini sudah banyak, ini menunjukan kalau alam disana tidak terganggu dengan adanya PLTP tersebut..."
ReplyDeletehttp://sumedangonline.com/camat-proyek-geothermal-banyak-manfaatnya/6275/
Atau malah masih banyak warga yang takut dengan pembangunan PLTP di daerahnya seperti di PLTP Baturaden http://desa.bloggerbanyumas.net/kekhawatiran-warga-terhadap-pltp-baturaden/
Kalau pemerintah benar-benar serius memanfaatkan geothermal dan sosialisasi ke masyarakat jg dilakukan dgn gencar dan benar pasti masyarakat tidak akan menolak dan tidak akan merasa terganggu oleh PLTP ini