Skip to main content

Kuala Lumpur dan di Dalam Pesawat 14 Jam!


30 Juni 2012
19:00 WIB

Di boarding room, saya menyempatkan diri untuk online di Facebook, Twitter dan BBM untuk membunuh rasa bosan menunggu. Saya pun berkomunikasi dengan salah seorang kenalan anak UNPAR yang akan mengambil kelas yang sama di Utrecht Summer School. Dia berangkat di hari yang sama dengan saya tetapi dia menggunakan maskapai lain. “See you in Utrecht!” pesan terakhir yang saya kirimkan. Entah kenapa, saya masih merasa aneh berada di boarding room ini. Mungkin masih tidak percaya bahwa saya akan “terbang” malam ini ke negeri orang. 

Setelah menunggu beberapa lama di boarding room bersama Ela dan penumpang lainnya yang kebanyakan bule, akhirnya ada panggilan untuk memersilahkan penumpang Malaysia Airlines tujuan Kuala Lumpur untuk memasuki pesawat. Saya dan Ela membawa barang-barang kami untuk menuju pesawat. Setelah memasuki pesawat kami mencari tempat duduk kami yang dengan mudah langsung kami temukan. Saya menyimpan tas punggung saya di atas kabin lalu duduk. Sebelumnya saya sudah check in online dan saya memilih tempat duduk yang di pinggir jendela, Ela duduk di sebelah saya dan di sebelahnya lagi ada seorang bapak-bapak. 



Menunggu pesawat take off, saya dan Ela mengobrol cukup banyak hal. Ini pertama kalinya bagi dia naik pesawat dan dia sangat beruntung, pertama kalinya dan dia akan terbang sangat jauh! J  meskipun ini kedua kalinya saya naik pesawat, tapi tetep aja deg-degan karena kali ini saya akan transit di Malaysia. Pertama kalinya ke negeri orang dan pertama kalinya transit. 

Akhirnya pesawat pun lepas landas dan Alhamdulillah pesawat dapat terbang tinggi tanpa masalah, terbang meninggalkan Jakarta… Selama beberapa saat saya merasakan sakit di telinga saya, persis seperti saat saya terbang ke Bali beberapa tahun lalu. Tapi saya berusaha untuk mengacuhkannya dengan melihat langit malam dan daratan yang semakin menjauh dari pandangan, juga mengobrol dengan Ela. Setelah beberapa lama, pramugari dan pramugara datang untuk menawarkan makam malam bagi para penumpang. Mereka menawarkan dua pilihan makanan, saya lupa satu lagi apa, tetapi saya memilih nasi dan ayam. Ini dia foto makanannya! :D 

Selain nasi, ayam dan kentang, saya juga dikasih Kit-Kat, kue kecil, air mineral yang mungil (baru pertama kalinya liat dan tau ada ukuran sekecil ini) dan jus apel. Ini makanan pertama saya di dalam pesawat!

Setelah kami selesai makan, para pramugari pun mengambil sampah dan bekas makanan kami. Perjalanan ke KL yang memakan waktu sekitar dua jam ini terasa tidak terlalu lama dan sejauh ini pramugarinya sangat ramah. 

22:00

Akhirnya pilot mengumumkan bahwa pesawat sebentar lagi akan lepas landas di KL International Airport. Dari balik jendela saya juga mulai melihat lampu-lampu pinggiran kota Kuala Lumpur. Saya harus berterima kasih lagi kepada Tuhan karena akhirnya kami dapat landing dengan selamat, saya dan Ela mengucapkan “Alhamdulillah.” Dan setelah pesawat benar-benar berhenti, para penumpang banyak yang berdiri dan mulai mengambil tas mereka. Saya dan Ela mah nyantai dan tetap duduk. Setelah agak lengang, kami pun berdiri, mengambil tas kami dan berjalan keluar dari pesawat. Para pramugari mengucapkan selamat datang di Malaysia dan berterima kasih karena telah terbang bersama mereka. 

Wow ! Itu kata pertama yang keluar dari pemikiran saya ketika berada di bandara KLIA ! Bandaranya bagus, bersih dan terkesan wah. Berbeda jauh dengan bandara utama negara kita dan itu membuat saya sedih. Semoga saja suatu saat bandara Soekarno-Hatta bisa lebih bagus dari KLIA. Ini dia beberapa foto yang saya ambil di KLIA. Dan hal pertama yang saya dan Ela lakukan di sana adalah ke toilet ! hehehe. 




Setelah itu saya dan Ela jalan lagi mengelilingi KLIA sebentar sambil mencari jalan ke manakah kita harus pergi untuk transit. Mungkin karena sudah cukup larut, bandara jadi cukup sepi. DI sana juga ada banyak toko-toko dengan merk-merk yang mewah dan mahal. Berkat papan petunjuk yang sangat jelas yang terdapat di bandara itu, saya dan Ela pun menemukan harus kemana kita pergi. Ternyata untuk transit dan menuju pesawat yang akan membawa kami ke Belanda, kami harus naik Aerotrain! Sebuah kereta mirip KRL (tapi dengan kondisi dan fisik yang lebih bagus, hehe) yang membawa kita ke terminal selanjutnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Keren banget KLIA ini ternyata! 





 
Sekitar dua menit di dalam aerotrain, kami pun sampai di terminal lain dan kami menuju gate C25. Setelah melalui pemeriksaan, kami menuju imigrasi. Mereka melihat paspor dan visa kami dan mereka bertanya ke Ela kami di Belanda mau ngapain. Setelah itu kami langsung menuju pesawat. Ternyata pesawat kali ini jauh lebih besar , ada 9 tempat duduk dalam setiap barisnya, ada juga layar di depan tempat duduk kami. Kali ini saya duduk di kursi bagian tengah yang terdapat 5 kursi dan saya duduk di kursi kedua dari pinggir. Di sebelah saya kosong dan di pinggir sana ada seorang bule cowo, kayaknya sih orang Belanda yang mau pulkam, hehe.



Tak lupa di dalem pesawat yang ini kami pun narsis lagi, hehe. Lalu pesawat pun lepas landas, tapi kali ini saya tidak merasakan rasa sakit telinga seperti di pesawat sebelumnya, mungkin karena pesawat ini lebih besar kali yah? Pesawat pun mulai terbang di langit yang tinggi… Dari layar kecil di depan kursi, kita bisa melihat peta dan mengetahui kemana pesawatnya terbang. Saya melihat garis lurus dari Kuala Lumpur ke Kepulauan Andaman di India dan pesawat juga akan melewati daratan India. Beberapa saat kemudian pramugari dan pramugara datang membagikan headset yang dibungkus plastik. Headsetnya dapat kita gunakan untuk mendengarkan musik, radio, ataupun saat menonton film di layar kecil itu. Di samping kursi kita juga terdapat remot control yang di satu sisi berfungsi sebagai telepon yang dapat kita gunakan jika kita punya kartu kredit dan sisi lainnya sebagai pengontrol audio, video dan game.






Lalu pramugari dan pramugara datang lagi untuk membagikan makan, entah makan apa, kayaknya sih makan malem (lagi). Kali ini kita dikasih dua pilihan makanan lagi, dan saya pilih noodle with chicken. Mungkin karena para pramugarinya ngelihat kalo kita orang Asia jadi mereka selalu ngomong bahasa Melayu ma saya dan Ela. Mereka juga sangat ramah dan selalu tersenyum. Selain makanan pokoknya, kita juga dikasih roti, snack, salad sayur dan salad buah, jus jeruk dan air mineral dengan ukuran 100 ml. Sebelum makan, saya dan Ela ngefoto makanan kami dan…..bule di sebelah saya pun ngeliatin! Hehehe. Bodo ah…kan buat kenang-kenangan n berbagi cerita juga… Jadi ga apa-apa dianggep ‘kampungan’ juga ama tuh bule. Hahaha. 


Setelah selesai makan, pramugari pun mengambil bekas makanan kita dan kita kembali menikmati perjalanan. Saya mendengarkan beberapa lagu Whitney Houston favorite saya seperti “Run to You”, “I Have Nothing” dan “I Will Always Love You” yang sukses membuat saya mellow :D Selain itu saya juga nonton “Just For Laugh” yang membuat saya dan Ela tertawa terbahak-bahak di dalem pesawat di saat semua orang sedang tenang. Hehehe. Lalu karena penasaran, saya lihat lokasi pesawat berada, ternyata pesawat terbang melintasi Pakistan, Afghanistan dan Turkmenistan.


Karena lelah, saya berhasil tertidur lelap selama beberapa jam meskipun posisi tidurnya sangat tidak nyaman. AC pesawatnya juga dingin banget, selimut yang dibagikan oleh Malaysia Airlines serasa tidak mempan menghalau rasa dingin. Beberapa lama kemudian para pramugari/a membagikan sekantung snack yang isinya macem-macem, karena saya tidak nafsu untuk memakannya pada saat itu, saya pun menyimpannya di dalam tas.  
Ternyata pesawat juga melewati Laut Kaspia, Rusia dan sekarang memasuki benua Eropa! Pesawat terbang tegak lurus dari Rusia ke Ukraina, Polandia, Jerman dan langsung ke Belanda. Pada saat di Polandia kalau tidak salah, di luar langit sudah mulai terang dan para pramugari/a pun membagikan sarapan. Kali ini saya memilih nasi lemak dan udang, ditemani teh hangat, roti croissant dan selainya, yoghurt stroberi, salad buah, dan satu snack. Ini dia fotonya ! hehehe

Sepertinya ini makanan yang paling enak yang saya makan selama di pesawat, soalnya nasi lemaknya cukup ada rasanya dibandingin makanan-makanan sebelumnya meskipun nasinya agak aneh, namanya juga makanan pesawat :D Setelah selesai makan mereka mengambil sampah-sampah makanan kami. Ketika ngeliat ke layar, ternyata kami sudah ada di wilayah udara Jerman ! Tinggal sekitar 2 jam lagi kami akan menginjakkan kaki di Eropa, di Negeri Kincir Angin. Rasa lelah pun tiba-tiba hilang dan berganti dengan rasa tidak sabar dan excited!



Comments

  1. Your dream has literally come true , Q!!. I'm so happy for you I want to hug you, >_< *Hugtightly*

    ReplyDelete
  2. papi, kalau kupingnya sakit pas lagi di pesawat, minta kapas aja ke pramugarinya. bilang kapas itu buat nutupin kuping papi. biasanya pramugarinya langsung ngerti kok.. cara paling sederhana lagi, pake headset aja sambil dengerin musik, mulut dimangapin dikit. dijamin ga sakit lagi. ;)

    ReplyDelete
  3. @Akbar: Iya Bar! Impian Q udah jadi kenyataan! ^^ Alhamdulillah :) Makasih banyak ya Bar... *Hug you too* I miss you so much my bestfriend!

    @Mami: Oh gitu ya Mi... Papi ga tau..hehehe. Oya pas di pesawat kecil sakitnya n ga dikasih headset. kalo pas di pesawat besar mah ga sakit. :)

    ReplyDelete
  4. Ada email kak, ada yang mau saya tanyakan tntg perjalanan menuju belanda ^^ sebelumnya terimakasih kak
    (:
    (email saya di girl90.yellow@yahoo.com)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hey, saya dah coba kirim email ke kamu tapi kok ga nyampe ya ?
      Coba kamu yang kirim email ke saya di mardiansyah(.)ricky(@)rocketmail(.)com
      Hilangkan tanda () nya.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

15 Maret 2012, Saya Sidang Skripsi dan Menjadi Sarjana!

Seminggu sebelumnya... Saya, Mela, Bunga, Sheira dan Nene (Elia) sedang jalan kaki di gerbang UNPAD hendak keluar dari kampus. Tiba-tiba Sheira teriak : « Ayy, nih telepon dari Icha ! ». Lalu saya ambil handphone Sheira dan mendengarkan suatu kabar yang sangat mengangetkan bagi saya : « Rick, jadwal sidang kita dimajuin ! Jadi tanggal 15 ! », kata Icha. Perasaan saya bercampur aduk, sangat kaget sekaligus senang ! Ketika saya lihat handphone saya, ternyata ada miss called dari Icha. Saya kaget karena dua hari sebelumnya saya pasang status di Facebook « Ya Allah, semoga Kau memberikan kado terindah untuk ulang tahun saya di tahun ini. » Saya tersadar, mungkin itulah jawaban dari Tuhan. Seharusnya saya dan Icha sidang tanggal 28 Maret tetapi dimajukan 2 minggu jadi tanggal 15. Saya lalu menyelesaikan dengan cepat semua bagian skripsi yang belum selesai seperti daftar isi, sinopsis, belum lagi ditambah revisian dari pembimbing kedua. Pada hari Jumat tanggal 9 Maret saya menyebar

Belajar dari Kesuksesan Pocari Sweat!

Siapa sih yang ga kenal Pocari Sweat ? Ya, minuman isotonik itu sekarang udah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Minuman ini adalah pelopor minuman isotonik di negara asalnya Jepang dan di Indonesia. Tau ga sih kalo ternyata Pocari Sweat itu waktu awal produksinya mengalami kegagalan dan penolakan oleh masyarakat? Gimana sih asal mula diproduksinya minuman ini? Penasaran kan? Coba deh liat video di bawah ini. Dengan alur cerita yang sederhana tapi menarik, pasti kalian bisa ngerti asal mula minuman ini tercipta sampe keberhasilannya sekarang. Kita juga bakal dapet banyak pengetahuan dari video ini.    Gimana? Dah ditonton kan videonya? Inspiratif banget ya videonya! Ga nyangka juga kan ternyata Pocari Sweat muncul dari ide "cairan infus yang bisa diminum" untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui keringat ketika kita beraktivitas dan ternyata Pocari Sweat mendapatkan kesuksesan dengan cara yang ga gampang.   Hikmah yang bisa saya petik dari video itu a

Sastra Perancis UNPAD

Aku sekarang kuliah di jurusan sastra Perancis UNPAD.Mungkin kebanyakan orang berpikir sastra itu mudah...Tapi kenyataannya tidak. Ilmu dari segala ilmu adalah filsafat, setelah itu dibawahnya adalah logika, dan dibawahnya adalah sastra, setelah itu lalu cabang-cabang ilmu lainnya.Untuk mendapatkan gelar doktor di jurusan sastra sangatlah sulit, tidak semudah jurusan kedokteran, psikologi, ekonomi atau ilmu2 lainnya. Sastra tidak sekedar mempelajari bahasa, tapi lebih dari itu. Ketika aku ingin memilih jurusan untuk SPMB, aku putuskan memilih sastra Perancis UNPAD di pilihan kedua karena aku sangat ingin bisa berbahasa Perancis, bahasa yang sangat romantis dan elegan menurutku. Tapi Om ku berkata, "les aja bahasa Perancis kalo mau bisa bahasanya." tapi aku juga ingin mempelajari kebudayaan dan sejarah Perancis, sebuah negara yang punya pengaruh besar di Eropa dan dunia. Dan yang ibukotanya menjadi pusat mode dunia dan mempunyai ikon yang populer, menara Eiffel. Seka