Pertama kali aku naik kereta adalah kereta Parahyangan. 5 tahun lalu... Ketika ingin bertemu seseorang yang ku sayang di Jakarta. Ya, dia tinggal di Jakarta. Rasa kuatir dan sedikit takut ketika pertama kali naik kereta terhalangi oleh rasa rindu dan sayang kepada orang yang ingin kutemui di kota Jakarta. Parahyangan tak hanya menghubungkan Bandung dan Jakarta, dua kota besar di Indonesia. Tetapi juga sebagai penghubung cinta dari pasangan-pasangan yang terpisah jarak 180 km. Dan salah satunya aku.
Selama 5 tahun menaikinya, sendiri atau bersamanya, banyak sekali kenangan yang tak kan terlupakan. Rasa senang, karna selain aku bisa bertemu dengan someone, aku juga bisa melihat pemandangan yang sangat indah, jurang, bukit, gunung, sawah, sungai, perkampungan, melewati terowongan yang gelap, semuanya indah! Pemandangan yang tak kutemui di rute kereta yang lain. Selain itu, kadang aku mengobrol dengan penumpang yang duduk sebelahku. Aku juga pernah bertemu pasangan turis dari Jerman yg mau menuju Jakarta. Aku mengobrol dengan mereka. Dan ketika sampai di Gambir, aku mengatakan "Thanks for visiting Indonesia!" dan cewenya berkata "Yeah, it is so great and nice here. We were so happy! Thanks." sambil senyum juga.
Rasa sedih, karna ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Dan setiap Parahyangan membawanya pergi, aku pasti sangat sedih. Melihatnya berdiri di pintu menatapku ketika kereta berjalan dan mulai menghilang, sangat menyedihkan. Setiap perpisahan itu, aku pasti melihat kereta sampai tak terlihat, lalu aku pergi... Menyebalkan, ketika aku tak kebagian tempat duduk! Aku duduk di lantai dekat pintu dengan orang-orang yang tak kebagian tempat duduk juga. Pegal rasanya dan waktu terasa lebih lama. Dan ketika kipas angin mati, panas sekali rasanya di dalam. Itu sangat tidak nyaman! Keterlambatan kereta juga sangat menyebalkan! Sering sekali terjadi keterlambatan dan kereta yang sering berhenti di stasiun-stasiun kecil dalam waktu yang cukup lama. Kereta Parahyangan waktu tempuhnya 3 jam, lebih lama dari travel yang melalui Tol Cipularang. Tetapi punya banyak kelebihan, selain lebih murah, kalian akan mendapatkan pengalaman yang tak kan terlupakan.
Bagiku, Parahyangan bukan hanya sekedar sebuah kereta, tetapi sebuah bagian di dalam hidupku, sebuah penghubung cinta selama 5 tahun. Waktu yang tak sebentar. Parahyangan adalah sekumpulan gerbong yang membawa mantan kekasihku datang menemuiku dan membawanya pergi kembali ke kotanya. Aku selalu merasa terharu ketika melihat pasangan lain yang long distance relationship juga, ketika mereka berpisah di Stasiun Bandung. Raut wajah yang sedih, terkadang tangisan, dan gestur mereka yang romantis... Berharap kekasihnya tidak nakal di kotanya dan segera bertemu kembali, adalah harapan setiap pasangan yang terpisah kota, Bandung dan Jakarta.
26 April 2010, hari terakhir kereta Parahyangan beroperasi. Semuanya karna kerugian akibat okupasi penumpang yang rendah yang disebabkan Tol Cipularang. Aku merasa sangat sedih. Meskipun sekarang Parahyangan sudah tidak ada, tetapi dia akan selalu ada di hatiku dengan semua kenangan yang aku punya di dalamnya dan juga di hati orang-orang yang mencintainya. Dan tgl 26 pukul 17.30 WIB, aku melihat kereta Parahyangan pergi meninggalkan Bandung menuju Jakarta untuk terakhir kalinya. Mantanku berkata: "Yah...Kita sama2 sedih, kehilangan satu dari kenangan dalam hidup kita, tapi inilah yang menjadikannya indah..."
Beaucoup de souvenirs avec ce train. C'est triste qu'il se soit arrêté le 26 avril, je ne pourrai pas le prendre de jakarta à bandung :'(
ReplyDeleteIl faudrait que les gens qui aiment le Parahyangan et qui veulent que le train revienne, fassent une pétition. Plus il y aura de gens qui voudront le retour du Parahyangan, ça va faire pression sur le gouvernement qui va peut-être le remettre et aider pour le financer...
Laurent
hai ricky..
ReplyDeletemakasih ya udhmampir di blog teteh..:)
punten ah teu nyambung sama catatan tentang parahyangan
heuheu
@ Lau: Ne tkt pas mon Lo, tu peux prendre le nouvel train avec la meme route... :) Oui, peut-etre ca va marcher mais le gouvernement ne veut pas de subir des pertes...
ReplyDelete@ Lucy: Muhun teh sami2... :) Hehe...teu nanaon atuh... Nu penting mah tiasa komunikasi... :) Hatur nuhun...