Sebelum
lulus dari Sastra Perancis UNPAD pada tahun 2012, saya memang sudah
berencana untuk melanjutkan kuliah di Perancis. Apalagi setelah
mengunjungi negeri itu berkat memenangi lomba nulis dari NESO
Indonesia, saya semakin ingin kuliah di Perancis. Tahun 2012 begitu
lulus, saya langsung mendaftar program master profesional Management
pariwisata ke Université Bordeaux
Montaigne. Tapi karena satu dan lain hal, saya ditolak oleh
universitas tersebut. Sang pemimpin program masternya menyarankan
saya untuk mencari pengalaman dulu di bidang pariwisata dan meminta
saya mendaftar lagi tahun depan.
Kemudian
saya pun magang di Museum Konperensi Asia Afrika Bandung selama tiga
bulan. Di sana saya belajar banyak hal dan mendapat banyak teman
juga. Pokoknya nyenengin banget magang di MKAA! Singkat cerita saya
daftar lagi ke universitas itu tahun 2013. Setelah seleksi dokumen
lolos, mereka pun mewawancarai saya melalui telepon. Beberapa bulan
kemudian saya mendapat kabar bahwa saya diterima di universitas itu!
Saya sangat senang karena akhirnya saya diterima juga dan impian saya
untuk bisa sekolah di Perancis sedikit lagi terwujud. Tapi perjuangan
masih belum selesai. Saya masih harus mencari beasiswa!
Tahun
2013 saya hunting beasiswa kemana-mana. Mulai dari Beasiswa Unggulan
dari Diknas, beasiswa LPDP, dan berkonsultasi dengan Campus France
Bandung. Berbekal dengan Surat Penerimaan (Letter of Acceptance)
dari Université Bordeaux Montaigne, saya
datang langsung ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta
untuk menyerahkan secara langsung berkas pendaftaran Beasiswa
Unggulan (BU). Panitia BU bilang kalau nanti bakal ada seleksi berkas
dan kalau lolos, mereka akan menghubungi saya langsung. Saya pun
pulang lagi ke Bandung.
Selain
daftar BU, saya juga mencoba keberuntungan di beasiswa LPDP dari
Kementrian Keuangan. Dokumen yang harus disiapkan lebih kompleks
meskipun tidak terlalu sulit. Saya juga hanya mengunggah semua syarat
lewat internet. Untuk beasiswa LPDP, ada dua seleksi: seleksi berkas
dan wawancara. Alhamdulillah saya lolos seleksi berkas dan saya
diundang untuk wawancara di Jakarta. Saya pun kembali pergi ke
Jakarta. Peserta wawancaranya banyak banget dan kami akan diwawancara
oleh 3 doktor dan atau professor! 3 lawan 1!
Sebelum
masuk ruang wawancara, panitia LPDP mengecek kembali dokumen-dokumen
kami. Mereka menanyakan kenapa surat rekomendasi saya tidak sesuai
dengan format yang diminta. Ditambah surat rekomendasi itu dalam
bahasa Prancis! :D Tapi akhirnya saya boleh ikut wawancara juga. Saya
diwawancarai oleh 3 ibu-ibu doktor/profesor. Mereka baik-baik, ramah
dan humoris, tapi pertanyaannya menjebak semua! Untungnya mayoritas
dari pertanyaan itu bisa saya jawab. Tapi dari debat saya dan mereka,
sepertinya mereka berpikiran proposal thesis saya sangat pro-Perancis
dan tidak menguntungkan Indonesia. Padahal kan itu hanya proposal.
Lagian saya juga bakal belajar di master profesional, bukan master
recherche (penelitian).
Setelah
melewati proses yang menegangkan itu saya pulang ke Bandung. Meskipun
saya sangat berharap mendapatkan beasiswa itu tapi saya tak mau
terlalu berharap banyak. Beberapa minggu kemudian hasilnya keluar dan
saya pun tidak lolos beasiswa LPDP. Saya pun “mengetuk pintu”
banyak pihak untuk meminta beasiswa. Mulai dari Kementrian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif, kirim surat ke Presiden SBY di Istana Negara,
Kementrian Luar Negeri Prancis, sampai ke Presiden Prancis di Paris!
Haha. Dan yang mengejutkan, mereka semua menjawab surat saya! Saya
juga mengirim surat ke beberapa perusahaan besar Indonesia, tapi
tidak ada balasan sama sekali.
Kemenparekraf
menjawab kalau mereka tidak mempunyai anggaran untuk keperluan
beasiswa. Presiden SBY diwakili oleh Sekretaris Negara menjawab dan
menyarankan saya untuk ikut beasiswa LPDP. Kemenlu Prancis
menyarankan saya untuk mencari beasiswa dari pemerintah Indonesia
karena Pemerintah Prancis hanya menyediakan BGF (beasiswa Pemerintah
Prancis) yang hanya menanggung visa, asuransi dan biaya universitas.
Kemudian Presiden Prancis Francois Hollande menjawab akan
menyampaikan masalah saya ke Kemenlunya. Haha
Akhirnya
harapan saya satu-satunya adalah Beasiswa Unggulan dari Diknas. Dalam
seminggu, 2-3 kali saya telepon mereka untuk menanyakan apakah sudah
ada hasil seleksinya? Jawabannya: “Seleksi belum dimulai. Kalau ada
hasilnya nanti akan kami beritahu langsung.” Dan kalian tahu apa?
Sejak bulan April pertama kali saya daftar sampai bulan September pas
perkuliahan di Prancis sudah dimulai, tidak ada kabar apa-apa dari
panitia Beasiswa Unggulan. Entah apa beneran ada seleksi itu atau
tidak. Dan akhirnya saya gagal pergi ke Prancis tahun 2013. Dengan
sedih hati saya pun menulis email ke penanggungjawab program master
itu untuk meminta maaf dan mengabarkan bahwa saya tidak dapat datang.
Semoga proses Beasiswa Unggulan semakin baik lagi dan please jangan
dikorupsi! Kasihan anak-anak bangsa yang ingin sekolah!
Profesor
penanggung jawab program master itu agak kecewa karena mereka sangat
selektif dan memilih tidak banyak mahasiswa berkewarganegaraan
Prancis maupun asing. Mereka juga hanya memilih satu atau dua
mahasiswa asing tiap tahunnya. Tapi mereka memberikan saya
kesempatan. Surat penerimaan saya masih berlaku untuk tahun 2014 tapi
dengan catatan jika saya mendapatkan beasiswa. Tahun 2013 menjadi
tahun yang buruk buat saya. Impian saya serasa hancur dan tidak akan
terwujud...
(To
be continued...)
Cerita Selanjutnya: http://bit.ly/BeasiswaEiffel
Wah semoga dapat yang terbaik ya! Jarang-jarang ada blog akrif dan bagus kayak gini nih, kebetulan banget ketemu....
ReplyDeleteHehe. Makasih banyak Gusti! Semoga blognya bisa diupdate terus. hehe.
DeleteMakasih juga dah berkunjung dan komen. ;)
Keren! Salut sama perjuangannya. Semoga apa yang diinginkan tercapai ya. Good luck! :))
ReplyDeleteTerima kasih banyak Yuli ! Good luck juga buat kamu :))
DeleteHalo bang !
ReplyDeleteSalut !
Ada kontak gak bang, mau sedikit tanya" dong bang kalau boleh.
Merci beaucoup.
Hai Feri !
DeleteBoleh, kamu bisa kirim email ke mardiansyah(dot)ricky(at)rocketmail(dot)com ? Nanti saya kasih BBM saya atau WhatsApp
De rien
Salut banget sm kamu, you've put up a hard fight and so much effort already. Hebat banget sampe bela-belain kirim surat ke dua Presiden, I never thought it was possible to do that. Thank you for sharing this, really inspiring :)
ReplyDeleteBest of luck for your future, you surely deserve all the goodness coming your way.
Salut Cardia ! Makasih banyak udah baca blog saya dan kasih komentar. Makasih juga buat doa kamu, semoga Tuhan YME mengabulkan ! Amin. Semoga kamu juga bisa mencapai semua impian kamu ya ! :) Merci beaucoup !
Deletehallo kak ricky, salam kenal. makasih nih infonya. saya ada rencana mau magang d museum KAA, saya mahasiswa HI semester 5. oh ya mau sedikit sharing nih, saat di SMK saya punya teman yang dapat Beasiswa Unggulan (BU), kami sempat berbincang. dia bilang kuliah di PTS, selama perkuliahan dia tidak menanggung biaya kuliah, dalam perjanjian BU kan memberikan uang saku bulanan sebesar rp 900.000 dan bebas biaya kuliah. tapi pada kenyataannya dia tidak pernah mendapatkan uang saku bulanan tersebut. apa BU itu cuma PHP atau gimana ya? hehe.
ReplyDeleteHello ! Sama-sama. Bagus banget kalo kamu magang di MKAA :)
DeleteWah saya kurang tau nih tentang beasiswa BU. Soalnya dulu saya daftar buat program Master tapi ga jelas banget proses seleksi dllnya. Harus liat kontrak pastinya. Tapi kalo emang biaya kuliahnya jadi gratis ya udah bersyukur :D
Hallo Kak Ricky, salam kenal sebelumnya. Saya Bagus, mahasiswa semester 6 di Sastra Belanda UI. Ceritanya menarik banget kak hingga bisa dapet beasiswa Eiffel. Mungkin komentar saya agak melenceng dari topik utama pos ini yang tentang perjuangan berburu beasiswa, hehe. Saya sedang tertarik untuk magang di museum KAA dan mau nanya nih kak. Bagaimana prosedur untuk bisa magang di museum KAA ini dan apa saja persyaratannya? Makasih kak :D
ReplyDeleteHey Bagus, salam kenal. Ga apa-apa walaupun ga sesuai. hehe
DeleteDulu saya dateng langsung ke MKAA dan ketemu dengan Pak Desmond buat bisa magang di MKAA. Coba kamu kontak lewat email atau telp MKAA dan minta bicara ma pak Desmond. Beliau selalu terbuka buat anak magang ;)
Semoga sukses ya