Ku sendiri dalam keheningan malam
Hanya berkawan detakan jarum jam
Diiringi irama syair-syair cinta yang mengalun
Jauh dari hiruk-pikuk keramaian alun-alun
Aku memikirkanmu, membayangkan sosokmu
Bersyukur bahwa kebahagiaan cinta denganmu tidaklah semu
Masih teringat dekapan hangat itu
Dua insan yang mencinta menyatu
Senyum dan tawamu membuatku luluh
Membuat kehampaan hatiku luruh
Sentuhanmu membelai bagaikan kapas
Berkat cintamu aku masih bernafas
Pertemuan pertama dengan pujaan sangat berkesan
Kini tanpamu di sisiku yang tersisa hanya bosan
Badai datang silih berganti membuat penat
Namun aku dan kamu akan semakin lekat
Kau memang bukan yang pertama
Namun akan selalu menjadi yang utama
Mercusuar menyinari lautan malam
Bersamamu, ku kubur ingatan kelam
Comments
Post a Comment