Menara Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab
“Yes we can” Suatu ungkapan perlawanan terhadap kondisi krisis keuangan yang dilakukan oleh kota terbesar di Uni Emirat Arab, Dubai, saat meresmikan dengan mewah, gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Gedung yang menjulang setinggi 828 meter itu berada di antara rangkaian pulau buatan yang menyerupai pohon palem. Gedung tersebut telah berganti nama setelah sebelumnya diperkirakan disebut Burj Dubai, tetapi menjadi Burj Khalifa untuk menghormati Syeikh Abu Dhabi yang membiayai proyek gila-gilaan sepupunya, Al-Maktoum.
Dengan demikian, gedung yang memiliki lebih dari 160 lantai ini mengalahkan semua rekor yang ada dengan puncak runcingnya yang terbuat dari besi dan baja yang terlihat sampai radius sekitar 100 km. Gedung yang merupakan totem futuristik tersebut dirancang oleh perusahaan arsitektur “Skidmore, Owings and Merrill (SOM)” yang berkantor pusar di Chicago, gedung tersebut lebih tinggi 300 meter dari menara Taipei 101 di Taiwan dan juga mengungguli 500 meter menara Eiffel yang cantik menawan. Berapakah biaya kontruksi raksasa gurun pasir yang dibangun selama 5 tahun ini? “Sebanyak 1,5 miliar dollar” jawab Mohammed Ali Alabbar, CEO bagian marketing dari Emaar Properties yang memastikan bahwa 90% proyek telah terjual.
Kompleks megah ini membutuhkan sebanyak 330.000 meter kubik beton serta 31.400 palang besi dan di dalamnya terdapat tidak kurang dari 56 lift untuk melayani ribuan apartemen, sejumlah kantor, restoran dan hotel-hotel, termasuk hotel mewah yang dihias oleh perancang busana Giorgio Armani. Di bagian bawah gedung tersebut terdapat mall terbesar di dunia salah satunya dengan hadirnya Galerie Lafayette. Menara Burj Khalifa akan menyambut sejumlah penghuni pertama pada bulan Februari mendatang dari target 12.000 orang.
Comments
Post a Comment