Skip to main content

Bandung Jadi Tuan Rumah Sidang UNESCO

Bandung Jadi Tuan Rumah Sidang UNESCO

Rabu, 21 Oktober 2009 | 21:01 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG - United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) menunjuk Bandung sebagai tuan rumah International Meeting Antiracism and Discrimination, 29-30 Oktober. Pertemuan pertama di Indonesia ini mengundang 200 Walikota dari puluhan negara dan 100 Walikota di Indonesia. Sidang tersebut akan menentukan sikap dan jalan keluar masalah diskriminasi dan rasis di masing-masing negara.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Herdiwan mengatakan, ada 3 materi yang akan dibahas, yaitu kota dan warga kota menghadapi diskriminasi, kota sebagai wadah pemersatu komunitas baru dan tertinggal, serta kerjasama daerah menghadapi krisis diskriminasi. Para pembicara datang dari Bazil, Srilangka, Bangkok, dan asisten direktur UNESCO. Sedangkan pembicara dari Indonesia belum bisa ditentukan. "Nanti UNESCO yang memilih kota mana yang pantas," kata dia di kantornya seusai rapat terakhir persiapan acara, Rabu (21/10).

Sidang itu akan digelar di Gedung Merdeka, bekas tempat Konferensi Asia-Afrika. Para tamu ditempatkan menginap di Hotel Savoy Homann dan Preanger. Untuk acara itu, Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat mengalokasikan duit Rp 1,9 miliar untuk penginapan dan makanan serta perlengkapan sidang.

Menurut dia, penunjukan Bandung sebagai tuan rumah yang ditetapkan UNESCO pada April lalu termasuk istimewa. Tidak seperti pertemuan sebelumnya di negara lain, peserta kali ini berdatangan mewakili seluruh benua. Pemilihan Bandung, kata Herdiwan, dikaitkan dengan semangat pembebasan negara-negara Asia Afrika pada konferensi 1955. Bandung menyisihkan Jakarta dan Jawa Tengah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah.

Selain itu, Jawa Barat menawarkan atraksi kebudayaan yang akan dirangkai dengan agenda pertemuan. "Mereka tertarik untuk melihatnya," ujarnya. Pada hari terakhir, para peserta akan disuguhi dan diajak terlibat dalam parade kebudayaan Indonesia dalam Kemilau Nusantara dan olimpiade permainan tradisional di Jawa Barat.

Menurut panitia acara Handy Gunawan, arak-arakan budaya itu akan berawal dari Gedung Sate dan berakhir di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang berjarak sekitar 1 kilometer. Lokasi itu juga menjadi tempat lomba permainan tradisional bertajuk Alimpaido mulai 29-30 Oktober. "Nama itu dipelesetkan dari Olimpiade," ujarnya.

Permainan yang dilombakan ada 5, antara lain egrang, lari bakiak, dan mobil-mobilan (rorodaan) yang dilakukan secara estafet. Dipilihnya permainan itu karena dikenal seluruh daerah di Jawa Barat. Peserta yang telah mendaftar, kata dia, berasal dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Kesuksesan Pocari Sweat!

Siapa sih yang ga kenal Pocari Sweat ? Ya, minuman isotonik itu sekarang udah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Minuman ini adalah pelopor minuman isotonik di negara asalnya Jepang dan di Indonesia. Tau ga sih kalo ternyata Pocari Sweat itu waktu awal produksinya mengalami kegagalan dan penolakan oleh masyarakat? Gimana sih asal mula diproduksinya minuman ini? Penasaran kan? Coba deh liat video di bawah ini. Dengan alur cerita yang sederhana tapi menarik, pasti kalian bisa ngerti asal mula minuman ini tercipta sampe keberhasilannya sekarang. Kita juga bakal dapet banyak pengetahuan dari video ini.    Gimana? Dah ditonton kan videonya? Inspiratif banget ya videonya! Ga nyangka juga kan ternyata Pocari Sweat muncul dari ide "cairan infus yang bisa diminum" untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui keringat ketika kita beraktivitas dan ternyata Pocari Sweat mendapatkan kesuksesan dengan cara yang ga gampang.   Hikmah yang bisa saya petik dari vi...

15 Maret 2012, Saya Sidang Skripsi dan Menjadi Sarjana!

Seminggu sebelumnya... Saya, Mela, Bunga, Sheira dan Nene (Elia) sedang jalan kaki di gerbang UNPAD hendak keluar dari kampus. Tiba-tiba Sheira teriak : « Ayy, nih telepon dari Icha ! ». Lalu saya ambil handphone Sheira dan mendengarkan suatu kabar yang sangat mengangetkan bagi saya : « Rick, jadwal sidang kita dimajuin ! Jadi tanggal 15 ! », kata Icha. Perasaan saya bercampur aduk, sangat kaget sekaligus senang ! Ketika saya lihat handphone saya, ternyata ada miss called dari Icha. Saya kaget karena dua hari sebelumnya saya pasang status di Facebook « Ya Allah, semoga Kau memberikan kado terindah untuk ulang tahun saya di tahun ini. » Saya tersadar, mungkin itulah jawaban dari Tuhan. Seharusnya saya dan Icha sidang tanggal 28 Maret tetapi dimajukan 2 minggu jadi tanggal 15. Saya lalu menyelesaikan dengan cepat semua bagian skripsi yang belum selesai seperti daftar isi, sinopsis, belum lagi ditambah revisian dari pemb...

Sastra Perancis UNPAD

Aku sekarang kuliah di jurusan sastra Perancis UNPAD.Mungkin kebanyakan orang berpikir sastra itu mudah...Tapi kenyataannya tidak. Ilmu dari segala ilmu adalah filsafat, setelah itu dibawahnya adalah logika, dan dibawahnya adalah sastra, setelah itu lalu cabang-cabang ilmu lainnya.Untuk mendapatkan gelar doktor di jurusan sastra sangatlah sulit, tidak semudah jurusan kedokteran, psikologi, ekonomi atau ilmu2 lainnya. Sastra tidak sekedar mempelajari bahasa, tapi lebih dari itu. Ketika aku ingin memilih jurusan untuk SPMB, aku putuskan memilih sastra Perancis UNPAD di pilihan kedua karena aku sangat ingin bisa berbahasa Perancis, bahasa yang sangat romantis dan elegan menurutku. Tapi Om ku berkata, "les aja bahasa Perancis kalo mau bisa bahasanya." tapi aku juga ingin mempelajari kebudayaan dan sejarah Perancis, sebuah negara yang punya pengaruh besar di Eropa dan dunia. Dan yang ibukotanya menjadi pusat mode dunia dan mempunyai ikon yang populer, menara Eiffel. Seka...