Skip to main content

AMOUR, A Great LOVE Story (Movie Review)



  •  Title : Amour
  • Directed by : Michael Haneke
  • Scenario : Michael Haneke
  •  Production : Margaret Ménégoz (Les Films du Losange), Stefan Arndt (X Filme), Veit Heiduschka, Michael Katz (Wega Film)
  • Distribution :  France : Les Films du Losange
  • Budget : 8 100 000 euros
  • Countries : Austria and France
  • Genre : Drama
  • Release Date : France, October 24, 2012



Saya sebagai salah seorang penggemar film romantis dan film Perancis, begitu mendengar ada film yang berjudul AMOUR, saya langsung tertarik untuk menontonnya. Film ini mendapatkan piala OSCAR untuk kategori Film Asing Terbaik pada tanggal 24 Februari 2013. Saya menonton film ini beberapa pekan sebelum OSCAR berlangsung dan saya sendiri mengakui kalau film ini sangat layak mendapatkan OSCAR. 

AMOUR sebuah kata dalam bahasa Perancis yang berarti cinta, merefleksikan keseluruhan cerita dari film ini sendiri. AMOUR adalah sebuah film franko-austria yang disutradarai oleh Michael Haneke dan dirilis pertama kali pada 24 Oktober 2012 di Perancis. Terdapat dua pemeran utama dalam cerita film yang juga didanai sebagian oleh Uni Eropa ini, peran utama pria yang bernama Georges (diperankan oleh Jean-Louis Trintignant) dan peran utama wanita bernama Anne (diperankan oleh Emmanuelle Riva). 

Georges dan Anne adalah pasangan suami-istri yang berusia delapan puluhan tahun, mereka adalah pensiunan guru musik yang tinggal berdua di apartemen. Putri mereka yang bernama Eva juga seorang musisi, hidup di luar negeri dengan keluarganya. Suatu hari, Anne menderita stroke kecil. Ketika dia meninggalkan rumah sakit dan pulang kembali ke rumah, ia terkena hemiplegia (lumpuh di bagian tangan dan kaki di bagian tubuh yang sama). Cinta yang mengikat pasangan tua ini akan diuji karena George berjanji untuk tidak mengirim Anne kembali ke rumah sakit.





Film ini juga memenangkan Palme d'Or atau Palem Emas di Festival Film Cannes pada tahun 2012 dan masuk dalam lima kategori pada penghargaan OSCAR ke-85: Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Michael Haneke), Aktris Terbaik (Emmanuelle Riva), Film Asing Terbaik dan Skenario Asli Terbaik (Michael Haneke). Awal bulan Januari 2013, AMOUR memenangkan Golden Globe untuk film asing terbaik. Pada tanggal 10 Februari 2013, film ini memenangkan dua penghargaan BAFTA di Inggris: Film Bahasa Asing Terbaik dan Aktris Terbaik untuk Emmanuelle Riva.

Pada 22 Februari 2013, ia menjadi film kedua, 32 tahun setelah film Le Dernier Metro” karya François Truffaut, yang memenangkan lima kategori Césars paling bergengsi: Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Michael Haneke), Aktor Terbaik (Jean-Louis Trintignant), Aktris Terbaik (Emmanuelle Riva) dan Skenario terbaik (Michael Haneke). Césars merupakan penghargaan pertelevisian dan perfilman yang bergengsi di Perancis. Pada tahun 2012, AMOUR juga menjadi film pertama yang memenangkan empat penghargaan utama di European Film Awards (film terbaik, sutradara, aktor dan aktris terbaik).

Semua penghargaan di atas memang layak dimenangkan film AMOUR ini. Film berdurasi dua jam lebih dan dengan alur yang sedikit lambat dan setting tempat yang sama mungkin akan membuat beberapa orang bosan, tetapi jalan ceritanya yang tak bisa ditebak membuat kita penasaran untuk mengetahui adegan tiap adegan. Film-film Perancis memang terkenal sebagai film yang sulit ditebak dan mempunyai alur yang tidak biasa. Sangat berbeda dibandingkan film Hollywood. Akting dari kedua aktor dan aktris senior ini pun begitu hebat dan total. Bagi orang yang sudah menonton film AMOUR ini rasanya film ini akan menjadi salah satu film yang tak terlupakan. Selain karena inti cerita yang membuat speechless, tapi film ini juga membuat kita merenung apakah kita bisa mempunyai rasa cinta sekuat pasangan Georges dan Anne? Apakah kita bisa sesabar Georges dalam mengurus pasangan kita yang sedang sakit tak berdaya…?


Sebuah film cinta yang wajib ditonton, saya pribadi memberikan nilai 4,5 dari 5,0 untuk film AMOUR ini.

“The love story of this movie made me sad and speechless…” Ricky M.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sastra Perancis UNPAD

Aku sekarang kuliah di jurusan sastra Perancis UNPAD.Mungkin kebanyakan orang berpikir sastra itu mudah...Tapi kenyataannya tidak. Ilmu dari segala ilmu adalah filsafat, setelah itu dibawahnya adalah logika, dan dibawahnya adalah sastra, setelah itu lalu cabang-cabang ilmu lainnya.Untuk mendapatkan gelar doktor di jurusan sastra sangatlah sulit, tidak semudah jurusan kedokteran, psikologi, ekonomi atau ilmu2 lainnya. Sastra tidak sekedar mempelajari bahasa, tapi lebih dari itu. Ketika aku ingin memilih jurusan untuk SPMB, aku putuskan memilih sastra Perancis UNPAD di pilihan kedua karena aku sangat ingin bisa berbahasa Perancis, bahasa yang sangat romantis dan elegan menurutku. Tapi Om ku berkata, "les aja bahasa Perancis kalo mau bisa bahasanya." tapi aku juga ingin mempelajari kebudayaan dan sejarah Perancis, sebuah negara yang punya pengaruh besar di Eropa dan dunia. Dan yang ibukotanya menjadi pusat mode dunia dan mempunyai ikon yang populer, menara Eiffel. Seka...

Ngehina Sastra? Vous etes abrutis!

Waktu SMA, aku IPA. Tapi waktu SPMB aku ngambil IPS, aku pengen banget kul di jurusan Hubungan Internasional soalnya aku suka banget politik luar negeri. Aku bingung pilihan keduanya apa. Aku liat semua jurusan n aku tertarik ma sastra Perancis. Aku pengen banget bisa bahasa Perancis. Bahasanya romantis, enak didenger, dipake di banyak negara n nasionalisme mereka juga gede banget! Mereka ga mau pake bahasa Inggris. Orang tua aku sih setuju-setuju aja, yang penting aku suka n semangat jalaninnya. Mereka emang orang tua yang demokratis! J'aime ma parents! jadi aku pilih HI n Sastra Perancis UNPAD. Ternyata aku keterima di sastra Perancis Unpad. Mungkin banyak yang masih menganggap sastra sebelah mata. Paman aku bilang "klo mo bisa bahasa Perancis, les aja di CCF." Tapi kan sastra Perancis tuh ga cuma belajar bahasanya aja. Tapi semua aspek Perancis! Dan di UNPAD, semuanya sastra, ga da jurusan bahasa. Klo mau bahasa doang, kul di UPI aja. Kata temen aku juga waktu mereka d...

Belajar dari Kesuksesan Pocari Sweat!

Siapa sih yang ga kenal Pocari Sweat ? Ya, minuman isotonik itu sekarang udah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Minuman ini adalah pelopor minuman isotonik di negara asalnya Jepang dan di Indonesia. Tau ga sih kalo ternyata Pocari Sweat itu waktu awal produksinya mengalami kegagalan dan penolakan oleh masyarakat? Gimana sih asal mula diproduksinya minuman ini? Penasaran kan? Coba deh liat video di bawah ini. Dengan alur cerita yang sederhana tapi menarik, pasti kalian bisa ngerti asal mula minuman ini tercipta sampe keberhasilannya sekarang. Kita juga bakal dapet banyak pengetahuan dari video ini.    Gimana? Dah ditonton kan videonya? Inspiratif banget ya videonya! Ga nyangka juga kan ternyata Pocari Sweat muncul dari ide "cairan infus yang bisa diminum" untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui keringat ketika kita beraktivitas dan ternyata Pocari Sweat mendapatkan kesuksesan dengan cara yang ga gampang.   Hikmah yang bisa saya petik dari vi...