Sejak zaman Yunani kuno, menikmati minuman anggur bersama teman merupakan momen kebersamaan yang penting. Apakah minuman anggur yang merupakan simbol khas Perancis dapat menjadi bagian dari seni mencicipi minuman?
Dalam buku yang berjudul “Dionysos crucifié”, M. Le Gris menyangkal tegas pernyataan tersebut. Pada dasarnya rasa minuman anggur masuk dalam lingkup cita rasa dan keindahan. Namun kini kecenderungan dari bidang oenologi lebih condong ke arah segi komersialisasi dibandingkan segi estetika minuman anggur.
Perkebunan anggur harus mematuhi aturan ekonomi saat ini (sistem pertanian intensif, kemampuan pengembalian modal, dan perluasan pasar) demi percepatan produksi.
Tentu saja kepuasan minum anggur biasa tidaklah sama dengan menikmati anggur yang berkualitas. Namun contoh yang terjadi di Bordeaux, anggur yang dijual sebelum musimnya menggambarkan jelas tingginya permintaan dalam industrialisasi anggur.
Untungnya ada F. Morel yang mencatat dalam bukunya “Le livre des vins insolites” minuman anggur langka atau yang terlupakan, yang diproduksi dalam jumlah terbatas berdasarkan metode yang tidak biasa dari berbagai belahan dunia.
Selain itu, adapula buku “L’Atlas Hachette des vins Français” yang berisi daftar lengkap perkebunan anggur di Perancis. Namun dalam buku “le Guide hachette des vins” tercatat bahwa hanya 9.000 jenis minuman anggur yang berkelas dari 28.000 jenis minuman anggur yang terdaftar.
Angka tersebut menunjukan bahwa sistem sertifikasi anggur masih harus ditinjau ulang. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan secara sistematis terhadap perkebunan anggur, harus dilaksanakan agar reputasi kualitas minuman anggur Perancis tetap terjaga.
Comments
Post a Comment