Makanan adalah salah satu
kebutuhan pokok manusia. Negara kita
adalah negara yang besar, gak cuma punya etnis, suku, bahasa, dan adat istiadat
yang berbeda tapi juga Indonesia punya kuliner yang kaya. Setiap daerah di
Indonesia punya panganan khasnya masing-masing. Sebagai orang Sunda yang lahir
di Bandung, saya ingin mengangkat salah satu makanan khas Jawa Barat, yaitu
karedok. Orang Sunda dikenal sebagai suku bangsa yang menyukai sayur-sayuran,
contohnya ada lalapan dan karedok.
Nah ngomongin soal salad ala
Sunda a.k.a karedok, bagaimana sih sejarah makanan ini? Kenapa dikasih nama
“karedok”? Konon katanya makanan ini berasal dari Desa Karedok yang merupakan
sebuah perkampungan yang terletak di seberang Sungai Cimanuk. Daerah ini
dulunya merupakan wilayah Sumedang Larang. Desa Karedok yang seluas 926 ha ini
berada di Kecamatan Jati Gede, Kabupaten Sumedang. Kepopuleran makanan karedok
kini tidak hanya di Jawa Barat saja melainkan sudah merambah ke daerah lainnya.
Karedok dapat dibilang merupakan
makanan yang sehat karena komposisinya terbuat dari sayuran-sayuran segar yang
tidak dimasak sehingga kandungan serat dan berbagai nutrisi lainnya masih utuh.
Dalam masyarakat Sunda sendiri, terdapat beberapa macam karedok, di antaranya
adalah karedok biasa (sayuran), karedok leunca, dan karedok kacang panjang.
Karedok yang lebih familiar adalah karedok sayuran.
Untuk membuat karedok sayuran
sendiri dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut: kacang panjang muda, daun kol,
tauge, terong bulat, bengkoang, timun, daun surawung/kemangi dan emping goreng.
Sedangkan untuk membuat bumbu kacangnya kita memerlukan kacang goreng, cabai
rawit, cabai merah, kunyit, terasi, garam, gula merah dan air matang
secukupnya. Cara membuatnya pun sangat gampang, tinggal menghaluskan
bahan-bahan bumbu kacang itu dan mencampurnya dengan potongan-potongan sayuran
di atas dan setelah tercampur, tambahkan emping goreng di atasnya untuk
menambah kenikmatan. Voilà ! Jadilah karedok sayuran!
Sedangkan untuk membuat karedok
leunca sendiri lebih simple lagi. Bahan sayuran yang dibutuhkan hanya leunca
dan daun surawung/kemangi seperlunya, sedangkan untuk bumbunya diperlukan bahan-bahan
garam dan gula pasir secukupnya, 1 siung bawang putih, 1cm kencur, 2 buah cabai
rawit/cabai merah, dan terasi secukupnya. Cara membuatnya sama seperti membuat
karedok sayuran, haluskan bahan-bahan bumbu di atas, setelah halus lalu
campurkan dengan leunca dan daun surawungnya. Jadi deh karedok leunca khas Jawa
Barat! Jika kita ingin membuat karedok kacang panjang, bahan-bahan yang
dibutuhkan persis sama dengan karedok leunca, tinggal mengganti leunca dengan
kacang panjang. Gampang bukan?
Dari sisi nutrisi, jelas sekali
karedok itu sangat sehat, karena semua sayuran itu tidak dimasak terlebih
dahulu sehingga kandungan gizinya masih utuh. Mari kita ulas satu per satu
kandungan gizi sayuran-sayuran yang terdapat di dalam karedok. Kacang panjang merupakan sumber protein yang baik, juga
mengandung vitamin A, thiamin, riboflavin, besi, fosfor, dan kalium. Kacang
panjang juga adalah sumber yang sangat baik untuk vitamin C, folat, magnesium,
dan mangan. Nilai Kandungan gizi Kacang Panjang per 100 g (3.5 oz)
(mentah) adalah energy 196 kJ (47 kcal), karbohidrat 8 g, serat 3,6 g, lemak 0
g, dan protein 3 g. Daun kol mengandung vitamin B6, vitamin C, magnesium,
fosfor, folat, kalsium, besi, karbohidrat, serat, protein, dan masih banyak
kandungan bermanfaat lainnya.
Di dalam karedok sayuran juga
terdapat tauge (kecambah) yang kaya akan vitamin E dan C. Tauge merupakan
pangan yang rendah kadar lemak, serta memiliki folat dan protein yang dapat
memperkecil resiko timbulnya penyakit kardiovaskular dan merendahkkan LDL (Low
density lipoprotein) dalam darah. Tauge pun mengandung fitoestrogen yang
dapat berfungsi seperti estrogen bagi wanita. Estrogen tersebut dapat
meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah kerapuhan tulang
(osteoporosis). Kini giliran mentimun, sayur ini mengandung serat dan vitamin C
yang tinggi juga terdapat vitamin B1, B2, B3, B5, dan B6, juga mengandung
kalium, fosfor, magnesium, mangan dan nutrisi yang diperlukan tubuh lainnya.
Selanjutnya salah satu bahan
utama karedok adalah leunca atau disebut ranti dalam bahasa Indonesia. Leunca
mengandung senyawa glikosida alkaloid solanin, zat samak, minyak lemak,
kalsium, zat besi, vitamin A dan C. Buah leunca bisa dimanfaatkan sebagai
tonic, diuretic. Buah leunca bisa dipakai obat anti bakteri dan anti kanker.
Semua kandungan nutrisi dalam campuran berbagai macam sayuran segar yang
terdapat dalam karedok membuat karedok menjadi makanan khas daerah yang sangat
sehat.
Makanan ini tersebar di berbagai
kota dan desa di Jawa Barat, dinikmati juga oleh berbagai kalangan. Jika kalian
berkunjung ke kota Bandung, kalian dapat membeli karedok di berbagai rumah
makan Sunda pusat kota, warung-warung lotek/karedok pinggir jalan, ataupun di
food court pusat-pusat perbelanjaan. Harganya pun bervariasi, berkisar antara
Rp. 5000 sampai Rp. 10.000 tergantung tempat jualan karedok itu. Sedikit info,
kalian bisa nemuin karedok di jalan Sudirman, jalan Kemuning, jalan Simpang
(Dewi Sartika) dan di salah satu rumah makan Sunda di daerah Kebon Kalapa. Bagi
yang belum pernah coba dan penasaran gimana rasanya karedok itu, ayo buruan jelajah gizi di warung-warung terdekat di kota Anda! hehe
Referensi:
USDA Nutrient database
Comments
Post a Comment