Skip to main content

Pendidikan dan Keterbatasan

Aku menonton sebuah acara yang bernama Rossy, di Global TV. Ketika itu temanya tentang pendidikan. Ada seorang nenek yang berumur 70 tahun sangat bersemangat untuk mencari ilmu, dia sedang mengambil S3! Wow, aku terkejut! Ternyata di negeri ini ada orang seperti itu. Dan ada juga seorang anak TK yang harus berjalan kaki selama satu jam untuk pergi sekolah diantarkan ibunya! Bayangkan, berjalan kaki 2 jam bolak-balik tiap hari! Bukankah itu sangat melelahkan? Tetapi anak kecil itu sangat bersemangat untuk sekolah, dan ketika dia ditanya "Kenapa kamu semangat bersekolah?" "Aku ingin pintar!" jawabnya. Dan ketika dia ditanya apa cita-citanya, dia ingin menjadi seorang TNI. Ibunya menangis di acara itu. Mereka memang berasal dari keluarga kurang mampu.

Kita harusnya malu pada diri kita sendiri, nenek2 yang sudah sangat tua dan anak kecil itu sangat bersemangat untuk menuntut ilmu meskipun banyak rintangannya. Tapi kita terkadang merasa malas untuk belajar sedangkan kita tinggal di kota besar yang penuh fasilitas. Kemiskinan mungkin menjadi penghalang terbesar rakyat dalam memperoleh pendidikan, tapi menurutku itu tanggung jawab pemerintah agar semua rakyat mendapatkan pendidikan yang baik karena pendidikan berkontribusi besar terhadap kemajuan suatu negara. Aku kuliah di universitas negeri yang per mahasiswanya disubsidi negara lebih dari 3-5 juta rupiah per semester. Dan aku hanya perlu membayar 1,2 juta per semester. Itu harga yang sangat murah jika dibandingkan teman-temanku yang kuliah di universitas swasta.

Kadang aku merasa bersalah jika aku mendapatkan nilai jelek, karena banyak di luar sana anak-anak yang tak bisa merasakan pendidikan, yang tak bisa kuliah karna tak punya biaya meskipun mereka sangat ingin kuliah. Bahkan sahabatku sendiri mengalaminya. Dia harus keluar kuliah, dari kampus dan fakultas yang sama denganku karna tak punya biaya. Aku sangat sedih. Tapi itu menjadikan semangat untukku. Nilai-nilaiku sangat buruk di semester2 awal. Tapi aku sudah memperbaikinya dan sekarang nilai-nilaiku meningkat setiap semesternya. Aku ingin segera lulus kuliah dan membantu keluargaku dan aku sangat ingin mengambil S2 di Perancis! Karena Perancis adalah impianku. Semoga pemerintah juga lebih memperhatikan masalah pendidikan. Teruslah bersemangat untuk menuntut ilmu!

Comments

  1. C'est vrai que l'éducation est chère dans beaucoup de pays et duc oup, ceux qui ont la chance de pouvoir étudier ont de bonnes notes car ils savent que tout le monde ne peut pas y aller.
    En France l'éducation est obligatoire et gratuite jusqu'à 16 ans (je ne suis pas sur pour l'âge) et beaucoup sont comme toi. En ville, il y a tout alors ils n'étudient pas.
    Bravo Ricky car tu as envie de venir en France et tes notes sont bonnes. Continu comme ça :)
    Laurent

    ReplyDelete
  2. C'est bon en France! Tout le monde peut etudier... Oui, il est de temps en temps chere et il y a beaucoup de jeunes et des pauvres ici. Les enfants qui ne vont pas a l'ecole, travaillent dans la rue... C'est dommage! Hi hi hi, merci beaucoup Laurent... Je l'espere aussi... Je vais faire des efforts pour mes etudes... Attend-moi en France :p

    ReplyDelete
  3. oh des enfants travaillent dans la rue au lieu d'aller à l'école? C'est triste :'(
    Oui il faut que tu fasses des efforts, je te fais confiance, tu vas y arriver :) Je t'attends :p
    Lau

    ReplyDelete
  4. Oui mon Lo.... QUand tu es ici, tu vas trouver les enfants dans les rues facilement! :( Hi hi hi...merci beaucoup... :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sastra Perancis UNPAD

Aku sekarang kuliah di jurusan sastra Perancis UNPAD.Mungkin kebanyakan orang berpikir sastra itu mudah...Tapi kenyataannya tidak. Ilmu dari segala ilmu adalah filsafat, setelah itu dibawahnya adalah logika, dan dibawahnya adalah sastra, setelah itu lalu cabang-cabang ilmu lainnya.Untuk mendapatkan gelar doktor di jurusan sastra sangatlah sulit, tidak semudah jurusan kedokteran, psikologi, ekonomi atau ilmu2 lainnya. Sastra tidak sekedar mempelajari bahasa, tapi lebih dari itu. Ketika aku ingin memilih jurusan untuk SPMB, aku putuskan memilih sastra Perancis UNPAD di pilihan kedua karena aku sangat ingin bisa berbahasa Perancis, bahasa yang sangat romantis dan elegan menurutku. Tapi Om ku berkata, "les aja bahasa Perancis kalo mau bisa bahasanya." tapi aku juga ingin mempelajari kebudayaan dan sejarah Perancis, sebuah negara yang punya pengaruh besar di Eropa dan dunia. Dan yang ibukotanya menjadi pusat mode dunia dan mempunyai ikon yang populer, menara Eiffel. Seka

Belajar dari Kesuksesan Pocari Sweat!

Siapa sih yang ga kenal Pocari Sweat ? Ya, minuman isotonik itu sekarang udah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Minuman ini adalah pelopor minuman isotonik di negara asalnya Jepang dan di Indonesia. Tau ga sih kalo ternyata Pocari Sweat itu waktu awal produksinya mengalami kegagalan dan penolakan oleh masyarakat? Gimana sih asal mula diproduksinya minuman ini? Penasaran kan? Coba deh liat video di bawah ini. Dengan alur cerita yang sederhana tapi menarik, pasti kalian bisa ngerti asal mula minuman ini tercipta sampe keberhasilannya sekarang. Kita juga bakal dapet banyak pengetahuan dari video ini.    Gimana? Dah ditonton kan videonya? Inspiratif banget ya videonya! Ga nyangka juga kan ternyata Pocari Sweat muncul dari ide "cairan infus yang bisa diminum" untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui keringat ketika kita beraktivitas dan ternyata Pocari Sweat mendapatkan kesuksesan dengan cara yang ga gampang.   Hikmah yang bisa saya petik dari video itu a

15 Maret 2012, Saya Sidang Skripsi dan Menjadi Sarjana!

Seminggu sebelumnya... Saya, Mela, Bunga, Sheira dan Nene (Elia) sedang jalan kaki di gerbang UNPAD hendak keluar dari kampus. Tiba-tiba Sheira teriak : « Ayy, nih telepon dari Icha ! ». Lalu saya ambil handphone Sheira dan mendengarkan suatu kabar yang sangat mengangetkan bagi saya : « Rick, jadwal sidang kita dimajuin ! Jadi tanggal 15 ! », kata Icha. Perasaan saya bercampur aduk, sangat kaget sekaligus senang ! Ketika saya lihat handphone saya, ternyata ada miss called dari Icha. Saya kaget karena dua hari sebelumnya saya pasang status di Facebook « Ya Allah, semoga Kau memberikan kado terindah untuk ulang tahun saya di tahun ini. » Saya tersadar, mungkin itulah jawaban dari Tuhan. Seharusnya saya dan Icha sidang tanggal 28 Maret tetapi dimajukan 2 minggu jadi tanggal 15. Saya lalu menyelesaikan dengan cepat semua bagian skripsi yang belum selesai seperti daftar isi, sinopsis, belum lagi ditambah revisian dari pembimbing kedua. Pada hari Jumat tanggal 9 Maret saya menyebar